Bahwa nafsu itu memiliki kecenderungan maksiat dan melakukan tindak maksiat itu sangat nyata dan jelas, karena naluri nafsu memang demikian. Namun ketika nafsu menyelinap di balik aktivitas taat, kebajikan, amaliah, sangat tersembunyi. Alur nafsu dalam konteks ini memiliki tiga karakter:
SMA Negeri 48 Jakarta adalah sekolah favorit di wilayah jakarta timur,
NAFSU NYATA DAN NAFSU TERSEMBUNYI
Bahwa nafsu itu memiliki kecenderungan maksiat dan melakukan tindak maksiat itu sangat nyata dan jelas, karena naluri nafsu memang demikian. Namun ketika nafsu menyelinap di balik aktivitas taat, kebajikan, amaliah, sangat tersembunyi. Alur nafsu dalam konteks ini memiliki tiga karakter:
BUKTI KASIH SAYANG RASULULLAH SAW
Apa yang dilakukan orang paling sabar yang pernah Anda kenal saat seseorang membuang air kecil di dalam masjid? Memarahinya? Kemungkinan besar! Menegurnya dengan baik untuk tidak buang air kecil sembarangan? Bisa jadi, tetapi kemungkinannya sangat kecil!
Hal ini pernah terjadi pada zaman Rasulullah Saw. Ketika itu, seorang Badui yang tidak tahu-menahu tentang hukum dan peradaban tiba-tiba datang dan langsung buang air kecil di dalam masjid.
Tindakan orang Badui itu tentu saja memancing reaksi para sahabat yang melihatnya. Sahabat Rasulullah menegur orang Badui itu dengan keras, meminta laki-laki itu menghentikan perbuatannya.
Tahukah Anda apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw.? Beliau adalah orang yang paling mencintai dan menghormati masjid. Marahkah beliau ketika melihat perbuatan orang Badui itu? Apakah beliau menyuruh para sahabat segera membawa orang Badui itu ke luar dari masjid?
CINTA YANG MENAKJUBKAN KEPADA PENDUDUK THAIF
Jika kita dizalimi, apa yang akan kita lakukan? Melawan, diam tak berdaya, atau mengumpat dalam hati? Banyak dari kita yang ketika dizalimi akan mengumpat, terang-terangan atau di dalam hati. “Semoga engkau celaka!” “Kau akan mendapat balasan setimpal!”
Namun, sungguh berbeda dengan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw. Beliau tidak membalas kezaliman dan perlakuan kasar yang ditujukan pada beliau dengan ucapan-ucapan buruk. Beliau justru mendoakan orang-orang tersebut. Bukan doa agar mereka diazab, melainkan doa agar Allah memberikan petunjuk kepada mereka.
RASULULLAH S.A.W. dan PENGEMIS YAHUDI BUTA
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis
Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu
berkata "Wahai saudaraku jangan dekati
Muhammad, dia itu orang gila, dia
itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian
akan dipengaruhinya". Setiap pagi
Rasulullah s.a.w. mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah
s.a.w. menyuap makanan yang dibawanya kepada pengemis itu
walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang
bernama
Muhammad. Rasulullah
s.a.w melakukannya hingga menjelang Nabi Muhammad
s.a.w. wafat. Setelah kewafatan Rasulullah
s.a.w. tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.
SYI'IR TANPO WATON
Kelawan muji maring Pengeran (dengan
memuji kepada Tuhan)
Kang paring rohmat lan
kenikmatan (yang memberi rohmat dan kenikmatan)
Rino wengine tanpo pitungan 2X (siang
dan malamnya tanpa terhitung)
Duh bolo konco priyo wanito (wahai
para teman pria dan wanita)
Ojo mung ngaji syareat bloko (jangan
hanya belajar syari’at saja)
Gur pinter ndongeng nulis lan
moco (hanya pandai bicara, menulis dan membaca)
Tembe mburine bakal sengsoro 2X (esok
hari bakal sengsara)
SIAPAKAH AKU
Imam Al-Ghazali
Pengetahuan tentang diri adalah kunci pengetahuan tentang Tuhan, sesuai dengan Hadits: "Dia yang mentetahui dirinya sendiri, akan mengetahui Tuhan," dan sebagaimana yang tertulis di dalam al-Qur'an: "Akan Kami tunjukkan ayat-ayat kami di dunia ini dan di dalam diri mereka, agar kebenaran tampak bagi mereka." Nah, tidak ada yang lebih dekat kepada anda kecuali diri anda sendiri. Jika anda tidak mengetahui diri anda sendiri, bagaimana anda bisa mengetahui segala sesuatu yang lain. Jika anda berkata" "Saya mengetahui diri saya"- yang berarti bentuk luar anda; badan, muka dan anggota-anggota badan lainnya - pengetahuan seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi kunci pengetahuan tentang Tuhan. Demikian pula halnya jika pengetahuan anda hanyalah sekedar bahwa kalau lapar anda makan, dan kalau marah anda menyerang seseorang; akankah anda dapatkan kemajuan-kemajuan lebih lanjut di dalam lintasan ini, mengingat bahwa dalam hal ini hewanlah kawan anda?
Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya, ada dalam pengetahuan tentang hal-hal berikut ini:
Pengetahuan tentang diri adalah kunci pengetahuan tentang Tuhan, sesuai dengan Hadits: "Dia yang mentetahui dirinya sendiri, akan mengetahui Tuhan," dan sebagaimana yang tertulis di dalam al-Qur'an: "Akan Kami tunjukkan ayat-ayat kami di dunia ini dan di dalam diri mereka, agar kebenaran tampak bagi mereka." Nah, tidak ada yang lebih dekat kepada anda kecuali diri anda sendiri. Jika anda tidak mengetahui diri anda sendiri, bagaimana anda bisa mengetahui segala sesuatu yang lain. Jika anda berkata" "Saya mengetahui diri saya"- yang berarti bentuk luar anda; badan, muka dan anggota-anggota badan lainnya - pengetahuan seperti itu tidak akan pernah bisa menjadi kunci pengetahuan tentang Tuhan. Demikian pula halnya jika pengetahuan anda hanyalah sekedar bahwa kalau lapar anda makan, dan kalau marah anda menyerang seseorang; akankah anda dapatkan kemajuan-kemajuan lebih lanjut di dalam lintasan ini, mengingat bahwa dalam hal ini hewanlah kawan anda?
Pengetahuan tentang diri yang sebenarnya, ada dalam pengetahuan tentang hal-hal berikut ini:
MUHASABAH DAN DZIKIR
Imam Al-Ghazali
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa di dalam al-Qur'an Tuhan telah berfirman, "Akan Kami pasang satu timbangan yang adil di Hari Perhitungan dan tak akan ada jiwa yang dianiaya dalam segala hal. Siapa pun yang telah menempa satu butir kebaikan atau maksiat, kelak pada hari itu akan melihatnya."
Di dalam al-Qur'an juga tertulis, "Setiap jiwa akan melihat apa yang diperbuat sebelumnya pada Hari Perhitungan."
Khalifah Umar pernah berkata, "Tuntutlah pertanggungjawaban dari dirimu sebelum dituntut pertanggungjawabanmu."
Dan Tuhan berfirman, "Wahai kaum mukminin, bersabar dan berjuanglah melawan nafsu-nafsumu dan kemudian beristiqamahlah." Semua wali paham bahwa mereka datang ke dunia ini untuk menyelenggarakan suatu lalu-lintas ruhaniah. Perolehan ataupun kerugian yang menjadi akibatnya adalah surga atau neraka.
Oleh karena itu, mereka selalu menatap dengan pandangan waspada kepada badan mereka yang berkhianat, bisa menyebabkan mereka menderita kerugian besar. Oleh karena itu, hanya orang-orang bijaksana sajalah yang setelah shalat subuhnya menghabiskan satu jam penuh untuk mengadakan perhitungan ruhaniah dan berkata kepada jiwanya, "Wahai jiwaku, engkau hanya mempunyai satu hidup. Tidak satu pun saat yang telah lewat bisa dikembalikan, karena dalam perbendaharaan Allah jumlah nafas bagianmu sudah tertentu dan tidak bisa ditambah. Ketika kehidupan telah berakhir, tidak ada lagi lalu-lintas ruhaniah yang mungkin kau peroleh. Karena itu, apa yang bisa kau kerjakan, kerjakanlah sekarang. Perlakuan hari ini sedemikian rupa seakan-akan hidupmu telah kau habiskan sama sekali dan bahwa hari ini adalah hari tambahan yang dianugerahkan kepadamu oleh rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa. Kekeliruan apa lagi yang lebih besar daripada menyia-nyiakannya?"
TAWASSUTH, TAWAZUN, I'TIDAL, DAN TASAMUH
Karakter Tawassuth, Tawazun, I'tidal, dan Tasamuh dalam Aswaja (Ahlussunah Waljama'ah)
Ada tiga ciri utama ajaran Ahlussunnah wal Jamaah atau kita sebut dengan Aswaja yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya:
Pertama, at-tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Ini disarikan dari firman Allah SWT:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً
Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian. (QS al-Baqarah: 143).
Ada tiga ciri utama ajaran Ahlussunnah wal Jamaah atau kita sebut dengan Aswaja yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya:
Pertama, at-tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrim kiri ataupun ekstrim kanan. Ini disarikan dari firman Allah SWT:
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِّتَكُونُواْ شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً
Dan demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan) kamu sekalian. (QS al-Baqarah: 143).
KALA CINTA MENYAPA
Sebuah kisah tentang perjalanan seorang pemuda dalam mencari cinta yang sesungguhnya serta keikhlasan seorang wanita dalam menerima Takdir Hidupnya..
Berlindunglah kepada Allah yang Maha mengetahui segala kebaikan dan keburukan agar engkau mampu mengambil hikmah dari kisah ini..
Dahulu di sebuah desa yang makmur terdapat seorang gadis desa bernama Syahdiya yang cantik jelita.. Banyak pemuda di desa tersebut jatuh cinta pada kecantikannya. Namun dia berbeda dengan gadis desa lainnya yang terkesan lugu dan senang tuk di rayu. Dia tahu bahwa banyak pemuda yang mencari simpatinya itu hanya berpandang pada kecantikannya semata. Bahkan di antara pemuda desa mereka saling bertarung untuk mendapatkan cinta dari Syahdiya.
PENCURI YANG BERTAQWA
Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syekh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syekh menasihati dia dan teman-temannya: “Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang yang alim yang menadahkan tangannya kepada orang lain atau orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”
Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya: “Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?” Sambil bergetar ibunya menjawab, “Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun, akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel si ibu berkata, “Ayahmu dulu seorang pencuri.”
Kurikulum 2013: Instrumen Peningkatan Mutu Pendidikan
Oleh: Bambang Indriyanto
Peneliti Pada Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang, Kemdikbud
Peneliti Pada Pusat Penelitian Kebijakan, Balitbang, Kemdikbud
Secara konvensional terdapat kecenderungan bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan selalu dikaitkan dengan ketersediaan sarana dan prasana pendidikan yang memadai, serta kompetensi guru. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, tetapi juga tidak sepenuhnya betul. Ada komponen lain yang jarang disentuh yaitu kurikulum. Argumentasi yang dikemukakan pada tulisan ini adalah kurikulum merupakan instrumen strategis bagi upaya peningkatan mutu pendidikan.
Kenapa demikian?.
Keberhasilan Kurikulum 2013
Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013. Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) dengan kurikulum dan buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur; (i) ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum; (ii) penguatan peran pemerintah daam pembinaan dan pengawasan; dan (iii) penguatan manajemen dan budaya sekolah.Uji Publik Kurikulum 2013: Penyederhanaan, Tematik-Integratif
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.
KURIKULUM 2013 Tidak Menghapus Mata Pelajaran
Ada kekhawatiran pada masyarakat jika Kurikulum 2013 diterapkan akan ada penghapusan beberapa mata pelajaran. Kekhawatiran ini dijawab Mendikbud Mohammad Nuh, bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran, yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran.
Mata pelajaran IPA dan IPS di sekolah dasar (SD) diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran. Pengintegrasian ini dilakukan karena penting, serta menyesuaikan zaman yang terus mengalami perkembangan pesat.
Hadirnya kurikulum baru bukan berarti kurikulum lama tidak bagus. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Pergeseran paradigma belajar abad 21 dan kerangka kompetensi abad 21 menjadi pijakan di dalam pengembangan kurikulum 2013.
Wawancara dengan MENDIKBUD terkait kurikulum 2013
Tempat : Ruang kerja Mendikbud, Gedung A Kompleks Kemdikbud Senayan Jakarta
Hari : Rabu, 5 Desember 2012
Hari : Rabu, 5 Desember 2012
Pertanyaan : Bagaimana pengembangan Kurikulum 2013 ini?
Mendikbud : Pengembangan kurikulum ini sudah ada dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014. Artinya apa? Kalau ada suatu dokumen RPJMN 2010-2014, ini artinya disusun tahun 2009, berarti 2009 sudah dievaluasi, 2010-2014 harus ada penataan kurikulum. Ini perintah RPJMN.
Dari sisi arah, sangat-sangat jelas. Arahnya adalah peningkatan kompetensi yang seimbang antara sikap (attitude), ketrampilan (skill), dan pengetahuan (knowledge). Tiga ini harus dimiliki. Yang dirisaukan orang bahwa anak-anak kita hanya memiliki kognitif saja, ini yang kita jawab. Kompetensi nantinya bukan urusan kognitif saja namun ada sikap, dan ketrampilan. Kompetensi ini didukung 4 pilar yaitu : produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.
PERGESERAN PARADIGMA BELAJAR ABAD 21
Tema pengembangan kurikulum 2013 adalah dapat menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap (tahu mengapa), keterampilan (tahu bagaimana), dan pengetahuan (tahu apa) yang terintegrasi. Diakui dalam perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan abad 21, kini memang telah terjadi pergeseran baik ciri maupun model pembelajaran. Inilah yang diantisipasi pada kurikulum 2013. Skema 1 menunjukkan pergeseran paradigma belajar abad 21yang berdasarkan ciri abad 21 dan model pembelajaran yang harus dilakukan.
HARGA OKSIGEN
PERNAHKAH ANDA BERTANYA ...?TENTANG HARGA OKSIGEN DI APOTIK ATAU RUMAH SAKIT
Jika belum tahu, oksigen ini di bandrol dengan harga +/- Rp 25.000,00/liter. Dan untuk nitrogen di bandrol dengan harga +/- Rp 9.950,00/liter. Terlihat murah ya, tapi itu kan baru harga satu liter.
Tahukah ANDA ? Ternyata udara yang kita hirup untuk terus menyambung kehidupan ini tanpa kekurangan sedikitpun, mengandung oksigen dan nitrogen. Dan faktanya adalah: “Dalam satu hari manusia menghirup dan membutuhkan hampir 2.880 liter oksigen dan 11.376 liter nitrogen.”
Bagaimana jika oksigen dan nitrogen yang Kita hirup secara gratis setiap hari itu harus diuangkan??? Jumlahnya menjadi Rp 170 juta-an/hari/manusia. Wow… harga yang fatastik.
Bagaimana jika sebulan?
Hmmm…… ternyata mencapai Rp 5,1 milyar/orang !!!
Ayoo… Berani Bayar gak dengan harga segitu?
Sungguh manusia pada hakekatnya sangatlah Kecil & tidak layak berlaku sombong di muka bumi ini. Setuju? Maka rendahkan hati dan selalu bersyukurlah Kepada-NYA. Karena bersyukur adalah sebuah rasa terima kasih dan penghargaan yang mendalam atas sebuah pemberian dari yang Maha Kuasa, entah bagaimanapun bentuk dan rupa pemberian tersebut.
So, mari memahami betapa Tuhan – Rabb alam semsta dan isisnya, telah memberikan nikmat yang banyak kepad kita dengan melihat diri kita.
MEMBERSIHKAN QOLBU
Manusia sering kali melakukan sesuatu atas dasar hawa nafsunya yang
mengakibatkan perbuatan tersebut berdampak negative ditengah-tengah
masyarakat. Untuk menghindari penyesalan diakhir perbuatan yang akan
dilakukan, maka seyogyanya bertanyalah pada hati kecil, baik dan
buruknya perbuatan tersebut. Oleh karena itu setiap manusia dituntut
untuk memahami hatinya atau bahasa lain adalah "Qolbu".
Pengertian "Qolbu" :
Menurut Syekh Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Ali al-Husaini al-Jurjaniy didalam kitabnya "at-Ta'rifat" : Qolbu adalah sifat lembutnya Ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia.
Dalam hadis Rasulullah Saw: Dari Nu'man bin Basyir berkata: saya mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:
Pengertian "Qolbu" :
Menurut Syekh Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Ali al-Husaini al-Jurjaniy didalam kitabnya "at-Ta'rifat" : Qolbu adalah sifat lembutnya Ketuhanan yang terdapat dalam jiwa manusia.
Dalam hadis Rasulullah Saw: Dari Nu'man bin Basyir berkata: saya mendengar Rasulullah Saw. Bersabda:
TUBUH SEBAGAI PEREKAM PERBUATAN KITA
Salah satu hal yang sangat berperan
dalam upaya kita meningkatkan takwa pada Allah SWT adalah mengingat mati
dan kehidupan di akhirat. Bahwa semua makhluk tanpa kecuali akan
meninggalkan dunia yang sementara ini. Entah nanti, atau besok,
seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan, kita semua pasti akan mati.
كل نفس ذائقة الموت(Setiap makhluk hidup pasti akan mati). |
HAKIKAT IKHLAS
Kami, aku dan kakakku Kiai Cholil
Bisri, mendengar dari guru kami Syeikh Yasin Al-Fadani dan ayah kami
Kiai Bisri Mustofa --rahimahumuLlah, masing-2 berkata: Aku bertanya kpd
Sayyid Guru Umar Hamdan ttg hakikat IKHLAS, dan beliau pun berkata: Aku
pernah bertanya kpd guruku Syeikh Sayyid Muhammad Ali Al-Witri ttg hal
itu dan beliau berkata, Aku pernah bertanya ttg hal itu kpd guruku
Syeikh Abdul Ghani Al-Mujaddidi, beliau berkata: Aku pernah bertanya
kepada guruku Syeikh Muhammad Abid As-Sindi Al-Anshari, beliau berkata:
Aku pernah bertanya ttg hal itu kepada Syeikh Shiddiq bin Ali
Al-Mizjaji,
MUHASABAH DIRI
Di akhir tahun Masehi / Hijriyah, ada baiknya kita
mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dan persiapan untuk menggapai
masa depan yang lebih baik, hal tersebut diisyaratkan oleh Allah Swt.
Dalam firmannya surat al-Hasyr : (59 : 18)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk menata hari esok. Dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”.
Langganan:
Postingan (Atom)