DOA

KOMPETENSI INTI dan KOMPETENSI DASAR


A. Kompetensi Inti

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi SKL dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki mereka yang telah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan tertentu, gambaran mengenai kompetensi utama yang dikelompokkan ke dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (afektif, kognitif, dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan soft skills. 

Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal Kompetensi Dasar. Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara konten Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan konten Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. 

STRUKTUR KURIKULUM 2013 SMA





Struktur kurikulum 2013 menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, dostribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar  dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.  Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum  juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum menggambarkan  posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan berbagai pilihan.  Struktur kurikulum pendidikan menengah terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar, dan kalender pendidikan. Mata pelajaran terdiri atas:

MENGHITUNG KARUNIA ALLAH SWT


Kalau kita mau jujur mengakui, jarang sekali dalam hidup ini kita menyempatkan diri untuk bertafakur tentang karunia yang dilimpahkan Allah kepada kita. Padahal, demikian banyak ayat dalam al-Qur’an yang mengajak kita untuk berfikir dan merenung. Perhatikan betapa banyak kata tatafakkarun atau ta’qilun digunakan dalam kitab suci ini. Semua itu merupakan isyarat agar manusia senantiasa menggunakan akalnya untuk berfikir, termasuk berfikir dan merenungkan limpahan karunia yang diberikan kepadanya.
Cobalah sesaat mengamati beberapa bagian tubuh yang demikian sempurna diciptakan Allah untuk kepentingan manusia. Dengan sepasang matanya manusia dapat melihat segala sesuatu yang bernama indah dalam hidupnya. Gunung-gunung yang menjulang tinggi, lautan yang biru, rumah dan perhiasan yang kemilau, wajah yang cantik atau tampan, semuanya dapat dinamakan indah hanya kalau kita mempunyai kemampuan melihatnya. Semua yang indah dan gemerlap itu tak akan ada maknanya apa-apa lagi begitu kemampuan melihat kita hilang. Yang hitam atau putih akan tampak sama saja. Yang bernilai mahal atau sebaliknya tak akan lagi ada bedanya. Dunia akan selalu terkesan gelap-gulita. Siang dan malam tak lagi punya arti apa-apa!

HIKMAH ISTGHFAR


Sudahkah anda membaca istighfar hari ini? Jika belum, ada baiknya kita mulai beristighfar. Selipkan bacaan istighfar diantara dzikir yang kita baca. Mengapa harus bacaan istighfar? Karena istighfar mempunyai begitu banyak berkah dan hikmah. Istighfar tak hanya permohonan maaf. Lebih dari itu ia mengandung makna pengakuan atas kesalahan yang dilakukan dan komitmen untuk memperbaiki diri sendiri.
Terlebih pada akhir zaman ini ketika begitu banyak maksiat dan kemungkaran terjadi di sekitar kita, membuat kita semakin mudah terjerembab dalam kubangan dosa. Orang tak lagi merasa malu berbuat maksiat, korupsi, berzina, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dan banyak lagi perilaku yang membuat kita geleng kepala. Seolah apa yang mereka lakukan adalah hal yang wajar dan manusiawi. Bukankah Allah telah menyiapkan azab bagi mereka yang berbuat maksiat dan tidak mau bertobat?

MEMBENTENGI DIRI dari PAHAM YANG MENYIMPANG


Menjaga agama sesuai dengan ketentuan pembawa syariat (Rasulullah SAW) pada dasarnya merupakan tanggung-jawab seluruh umat Islam, terutama para ulama dan cendekiawan muslim. Ini penting dalam rangka membentengi umat Islam secara keseluruhan dari ber-bagai paham yang rentan dan kerap menyusup di tengah khairul-ummah ini. Agama merupakan tuntunan yang tidak hanya bersifat personal tapi juga komunal. Kebodohan yang ada pada umat tak boleh dibiarkan. Harus ada upaya-upaya kongkret untuk memberikan pemahaman kepada mereka mengenai ajaran yang benar dan jauh dari segala bentuk penyimpangan.

MIMPI HABIB MUNZIR AL MUSAWA


MIMPI HABIB MUNZIR AL-MUSAWA DENGAN RASULULLAH SAW. MEMBAWA KABAR GEMBIRA UNTUK UMAT BAGINDA RASULULLAH SAW.

Saya (Habib Mundzir) pernah berkata kepada murid-murid Habib Taufiq Assegaff di Pasuruan: “Jangan diantara kalian merasa bahwa di dalam maulid itu ruhnya Nabi Muhammad Saw. tidak hadir. Kalau orang merasa ruh Nabi tidak hadir di dalam maulid, berarti dia tertutup dari cinta kepada Nabi.”

Lalu malamnya, hamba (Habib Mundzir) bertemu dengan Rasulullah Saw. dan berkata seraya menegur hamba (Habib Mundzir) seperti ini:




JANGAN ENGKAU KATAKAN KEPADA TAMU-TAMU KU, 
DENGAN UCAPAN YANG MENYAKITI PERASAAN MEREKA, TAPI UCAPAN YANG LEMBUT. . . . 
JANGAN ENGKAU KATAKAN DENGAN MARAH-MARAH DI DEPAN ORANG-ORANG YANG YANG MENGHADIRI MAULID, KARENA MEREKA ADALAH TAMU-TAMU KU. 
KATAKAN KEPADA MEREKA BAHWA MUHAMMAD MENCINTAI MEREKA . . . 
 KATAKAN KEPADA MEREKA BAHWA MUHAMMAD RINDU  MEREKA . . . 
KATAKAN KEPADA MEREKA BAHWA MUHAMMAD MENYAYANGI MEREKA . . . 
 Itu ucapan yang patut kau ucapkan di Maulid Nabi Muhammad.”

Sejak saat itu saya (Habib Munzir) selalu mengarah kepada jalan kelembutan di dalam menyampaikan tausiyah. Tidak berani lagi untuk menyampaikan kalimat-kalimat yang tajam kepada hadirin-hadirat, karena ditegur oleh Rasulullah Saw., beliau tidak menyukai itu.

Rasul ingin orang-orang yang hadir di majelis maulid atau sholawat atau majelis ta’lim dikabarkan bahwa Muhammad mencintai mereka.

(Kutipan tausiyah al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa 06 Mei 2013 di masjid al-Munawwar Pancoran, Jaksel.

TAHLILAN


Bahwa Tahlilan yang dikatakan sesat dan masuk neraka adalah Sunnah Sayyidina Muhammad Shalallahu alaihi Wasallam.

Ketika gugurnya sayyidina ja`far bin abu thalib dalam perang mu`tah beliau shallallahu ‘alaihi wasallam terdiam dan berkata : “Wa’alaika assalam ya Ja’far”, mendengar ucapan tersebut para sahabat bertanya : “Apa yang terjadi wahai Rasulullah ?”, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab : “Ja’far bin Abi Thalib pamit dan mengucapkan salam kepadaku dan ia telah diebri dua sayap sebagai ganti dari kedua tangannya yang terpotong, dan ia sedang dibawa oleh para malaikat untuk menuju surga Allah subhanahu wata’ala” .

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
اِصْنَعُوْا لِآلِ جَعْفَرَ طَعَامًا
“ Buatkanlah untuk keluarga Ja’far makanan”